Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar saat rapat koordinasi persiapan bagi Tim Media Pengawas Pelaksanaan Ibadah Haji di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Foto: Mentari/vel

PARLEMENTARIA, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menegaskan komitmen kuat seluruh anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI untuk menjalankan tugas pengawasan secara profesional selama pelaksanaan ibadah haji 2025. Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat koordinasi persiapan bagi Tim Media Pengawas Pelaksanaan Ibadah Haji di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

"Dari semua yang nanti terlibat dalam timwas haji DPR, yang paling penting dicatat adalah bahwa semua timwas berkomitmen ke sana itu adalah bekerja, melakukan pengawasan. Pelaksanaan ibadah haji itu adalah faktor lainnya," ujar Indra.

Ia menekankan bahwa dukungan dari Sekretariat Jenderal DPR RI akan diberikan secara penuh demi kelancaran tugas Timwas Haji. Menurutnya, pengalaman beberapa tahun terakhir telah memberikan banyak pelajaran dan catatan penting, terutama terkait tantangan mobilitas di Tanah Suci yang sangat tinggi.

“Mobilitas di sana tentu terbatas, dengan jumlah jemaah haji yang mencapai 3-5 juta orang. Tentu pergerakan itu tidak mudah, dan pengalaman itu sudah dijadikan acuan bagi Timwas DPR untuk menyiasati pengawasan terhadap pemondokan, catering, sarana transportasi, sarana kesehatan, dan lainnya,” jelas Indra.

Isu transportasi menjadi salah satu perhatian utama DPR, Indra menyoroti bahwa pergerakan kendaraan selama pelaksanaan ibadah haji sangat terbatas, sehingga sistem transportasi harus dipastikan benar-benar berjalan dengan baik dan efisien. “Transportasi itu menjadi penting karena pergerakan kendaraan di sana sangat terbatas. Itu menjadi catatan dari DPR,” tambahnya.

Selain itu, ketersediaan dan ketepatan waktu distribusi makanan bagi jemaah haji juga menjadi fokus pengawasan. DPR akan memastikan agar seluruh layanan katering dapat diterima tepat waktu sesuai jadwal makan jemaah.

“Semua katering itu harus benar-benar tersedia dalam waktu yang tepat dan diterima oleh jemaah haji, sehingga benar-benar mendapatkan makanan sesuai jadwal makan,” pungkasnya. (we/rdn)